Dalam upaya menciptakan pertanian dan agroforestri berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, pemerintah daerah Labura melaksanakan program Petani Milenial yang bertujuan mengembangkan sikap kewirausahaan bagi petani di era modern. Disampaikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Nurhayati Munthe, ST., M.Si. bahwa program ini mendorong lahirnya petani milenial yang terlibat dalam berbagai sektor seperti perikanan, perkebunan, dan kehutanan dan mengembangkan etos kerja korporasi, sesuai dengan program-program yang dikembangkan Kementerian Pertanian. Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan ekonomi digital.
Selain tantangan mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas dalam membangun sektor pertanian, Indonesia juga menghadapi tantangan berupa penurunan minat usia muda dalam berbisnis di sektor pertanian. Angka petani milenial menurun, dipengaruhi oleh kurangnya minat dan kualitas pendidikan yang masih rendah. Ini juga berdampak pada penurunan lapangan pekerjaan di Labura.
Sambutan dan pembukaan kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi Peran Petani Milenial dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Agroforestri (pertanian berbasi hutan) Berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara” disampaikan oleh Bupati Labuhanbatu Utara Hendri Yanto Sitorus, S.E., M.M, yang diwakili oleh Asisten II Ekonomi Pembangunan Setdakab Labura, menyoroti krisis regenerasi petani muda. Diperlukan inovasi milenial sebagai terobosan untuk percepatan pembangunan pertanian di Labura, menjawab tantangan global dan nasional terkait ketahanan pangan.
ICRAF Indonesia, melalui Program SFITAL/2020-2025 yang diwakili oleh Dr. Betha Lusiana, menyajikan “Peran Perusahaan dalam Mendukung Petani Milenial dan RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.” SFITAL berkomitmen pada pengembangan pertanian berkelanjutan, dalam upaya mendukung petani milenial dan mendorong pertanian berkelanjutan di sektor kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten Labura berpotensi untuk berkontribusi pada pengembangan kakao berkelanjutan bersama petani milenial dan petani sawit rakyat melalui konsep Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diamanatkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Sosial Permensos No. 9 tahun 2020. Melalui TJSL, setiap Badan Usaha dituntut berkomitmen untuk berperan serta dalam pembangunan sosial berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi badan usaha sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat umum. Cukup banyak contoh program-program TJSL yang dikembangkan oleh badan usaha bersama dengan pemerintah kabupaten dan petani, seperti di Kab. Kubu Raya untuk mengembangkan pengelolaan gambut yang berkelanjutan. Tentunya program TJSL juga dapat dikembangkan di Kabupaten Labura, bersinergi dengan program Petani Milenial untuk menciptakan ekosistem pertanian inklusif dan berwawasan lingkungan dan implementasi Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Saat ini SFITAL bersama dengan Pemerintah Kabupaten memfasilitasi Tim Penyusun Daerah dalam merancang dan menyusun RAD KSB untuk selanjutnya diimlplementasikan semua pihak. Melalui program Tanggung jawab sosial Perusahaan (TJSL), Badan Usaha dapat berkontribusi dalam pendanaan dan pembiayaan RAD KSB demi suksesnya pencapaian RAD KSB.
Riki Subagja, pemilik dan pengusaha di Artgarden Flower, Jawa Barat, turut serta sebagai pembicara dalam acara ini. Beliau menjelaskan peran penting petani milenial dalam menyeimbangkan perkembangan dan pemanfaatan teknologi digital di bidang pertanian, yang dikembangkan secara mandiri. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk minimnya penyerapan pasar dan partisipasi trader, upaya terus dilakukan dengan membina 40 petani tanaman hias, baik yang berasal dari kalangan milenial maupun non-milenial. Hasilnya, penyerapan pasar di luar daerah cukup positif, terutama melalui keterlibatan dalam perkumpulan pertanian tingkat Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi. Langkah-langkah ini memberikan potensi pengembangan yang lebih luas dan terintegrasi bagi petani milenial dalam dunia pertanian.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Ahmad Dewi Syukur, Komplek Kantor Bupati Labuhanbatu Utara, pada 16 November 2023. Selain perwakilan dinas terkait, hadir juga beberapa perangkat pemerintah kabupaten, organisasi, para siswa sekolah/mahasiswa dan badan usaha.
Oleh: Tikah Atikah