Cerita Obrolan dari Desa Silumajang. Optimalkan potensi kelapa sawit: Tantangan dan peluang di Desa Silumajang
Sebagian besar masyarakat Desa Silumajang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara mengandalkan kelapa sawit sebagai sumber penghasilan utama. Namun, upaya pengelolaannya masih jauh dari optimal.
Hal ini dikarenakan pengetahuan tentang menanam dan merawat kebun sawit masih terbatas. Dampaknya terlihat dari hasil produksi yang tidak memuaskan, terutama saat harga pupuk semakin mahal. Pupuk yang mahal membuat masyarakat berhemat dalam proses pemupukan.
Selain kelapa sawit, beberapa petani juga menanam karet. Namun harga karet cenderung menurun, berdampak pada kurangnya minat petani untuk budidaya karet, sehingga produktivitas karet juga menurun.
Dua hal penting yang diinginkan masyarakat untuk memperbaiki penghidupannya adalah ketersediaan pupuk bersubsidi yang mudah dan terjangkau harganya, serta bibit kelapa sawit yang berkualitas.
Masyarakat berharap dengan perawatan kebun yang tepat dan dengan pemupukan yang sesuai, akan memberikan hasil yang lebih baik.
Desa Silumajang merupakan salah satu desa binaan yang terpilih untuk implementasi kegiatan proyek Sistem Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Tropis Asia (SFITAL). Program SFITAL di tingkat desa merupakan kerja sama antara ICRAF bersama Gapoktan Pekebun Sawit Rakyat di Desa Silumajang, yang didukung penuh oleh Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Labura.