Prof Meine van Noordwijk dan Dr Beria Leimona mewakili CIFOR-ICRAF hadir pada the 8th INDONESIAN INTERNATIONAL COCOA CONFERENCE 2023 di Bali tanggal 14-15 September 2023. Pertemuan ini memberikan wawasan yang luas dan mewadahi diskusi serta pembelajaran inklusif, yang dihadiri berbagai pelaku rantai suplai kakao dan produknya. Pelaku industri bean-to-bar, yang menemukan pasar khusus untuk produk berkualitas tinggi, cukup marak berkontribusi dalam pertemuan ini.
Indonesia menjadi eksportir kakao olahan ke-3. Namun, masalah di sektor produksi, seperti penurunan produksi biji kakao hingga separuh antara 2006 dan 2016, serta kekurangan investasi dalam pembaruan kakao nasional, masih mendominasi.
Dr Leimona memaparkan inovasi yang difasilitasi ICRAF, Rainforest Alliance, dan MARS, didanai IFAD di Sulawesi Selatan lewat program Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL). SFITAL bersama Pemerintah Daerah Luwu Utara telah merilis secara resmi dokumen Peta Jalan Kakao Lestari pada Oktober 2022.
Program ini diterapkan melalui tiga pendekatan strategis, mulai dari skala kebun atau petani, skala lanskap, dan skala jurisdiksi di tingkat kabupaten. Peta Jalan Kakao Lestari dibangun dengan berbasis bukti, dengan pendekatan inklusif yang melibatkan berbagai pihak, serta terintegrasi dengan dokumen strategis kabupaten. Program ini juga mendorong penerapan agroforestri kakao dengan mempertimbangkan aspek lanskap multi-skala.
Peta Jalan ini bertujuan untuk mewujudkan Indikator Jurisdiksi Berkelanjutan sebagai pedoman bagi program kakao lestari di tingkat nasional. SFITAL juga memberikan pendampingan teknis serta merancang plot pembelajaran praktik budidaya agroforestri kakao. Selain itu juga melakukan estimasi terkait manfaat/jasa lingkungan hidup yang dihasilkan oleh program ini, dan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dalam memperkuat kapasitas mereka untuk mengembangkan serta menyebarluaskan Peta Jalan Kakao Lestari.
ICRAF terus menjalin kemitraan erat bersama petani, pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan pelaku industri kakao melalui penggabungan pengetahuan, sumber daya, dan inovasi dengan kolaborasi yang kuat. Kolaborasi tersebut dapat memastikan masa depan yang lebih baik bagi petani kakao serta lingkungan yang lestari.
Oleh: Tikah Atikah