Sebagai bagian dari upaya memperkuat keberlanjutan pertanian kakao di Kabupaten Luwu Utara, Proyek Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL)—yang didukung oleh IFAD dan dikoordinasikan oleh World Agroforestry (ICRAF), bersama Rainforest Alliance dan Mars—telah bekerja erat dengan pemerintah daerah dan mitra teknis.
Salah satu hasil kolaborasi tersebut adalah kurikulum agroforestri kakao yang kini terintegrasi dalam platform e-learning, mempercepat penyebaran pengetahuan dan membantu membangun generasi petani yang lebih adaptif, tangguh, dan berdaya saing.
Pada Lokakarya Jejak Kolaborasi, proyek SFITAL memperkenalkan salah satu terobosannya yang paling berpengaruh: pengembangan Kurikulum Agroforestri Kakao dan platform e-learning Sekolah Agroforestri Kakao. Inisiatif ini dirancang untuk membuka akses belajar yang lebih luas bagi petani dan penyuluh, menghadirkan pengetahuan teknis, praktik budidaya berkelanjutan, hingga wirausaha kakao dalam format yang mudah diikuti, dari mana saja dan kapan saja.
“Kami ingin petani bisa belajar mandiri, kapan pun dan di mana pun. Ini adalah lompatan besar menuju transformasi pertanian berbasis pengetahuan,” ujar Endri Martini, Agroforestry Extension Specialist CIFOR-ICRAF sekaligus penulis utama dari tim pengembang kurikulum agroforestry kakao.
Kurikulum ini terdiri dari empat modul utama: (1) perancangan sistem agroforestri kakao, (2) pertanian sebagai bisnis, (3) praktik budidaya kakao berkelanjutan (Good Agricultural Practices/GAP), dan (4) peningkatan kualitas biji kakao. Semua modul dikembangkan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah, pelaku usaha, penyuluh, serta lembaga riset nasional dan internasional.
Platform digital e-learning Agroforestri kakao juga dikembangkan untuk memudahkan akses belajar mandiri, kapan saja dan di mana saja. Platform ini berisi video pembelajaran, kuis, paparan dan forum diskusi interaktif, yang dilengkapi dengan digital sertifikat yang dapat diunduh oleh seluruh pengguna di Indonesia.
Fajar Paulus Niong, Cocoa Academy Manager dari PT Mars menambahkan, “e-learning ini tak hanya menyederhanakan akses pelatihan, tapi juga memperkuat keberlanjutan jangka panjang melalui penyebaran ilmu yang lebih luas.”
Bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Luwu Utara, ICRAF melalui program SFITAL menyelenggarakan Lokakarya Jejak Kolaborasi pada tanggal 15 Mei 2025 di Aula Lagaligo, Kabupaten Luwu Utara. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah (OPD), mitra pembangunan, lembaga riset, pelaku usaha, akademisi, serta kelompok tani dan penyuluh. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kolaboratif untuk memperkuat sistem pertanian kakao yang tangguh dan berkelanjutan di Luwu Utara.
Lebih lanjut mengenai platform e-learning dapat dilihat pada tautan https://e-learning.agroforestri.id/
Mari kita belajar agroforestry kakao mulai sekarang untuk kesejahteraan ekonomi dan tingkatkan lingkungan yang lebih sehat.