Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan dikoordinasikan oleh World Agroforestry (ICRAF), bersama mitra utamanya, Rainforest Alliance dan PT, resmi menyelesaikan rangkaian kegiatannya di Kabupaten Luwu Utara melalui penyelenggaraan Lokakarya Jejak Kolaborasi, sebuah forum lintas pemangku kepentingan yang menjadi ruang refleksi sekaligus penyerahan hasil kolaborasi program selama lebih dari tiga tahun.
Acara yang berlangsung di Aula Lagaligo ini bertujuan untuk menyampaikan berbagai capaian proyek SFITAL di Luwu Utara, termasuk hasil evaluasi terhadap dampak dan efektivitas implementasi kegiatan. Lokakarya ini juga menjadi ajang diskusi bersama mengenai strategi jangka panjang pembangunan kakao berkelanjutan di Luwu Utara, dengan mengakomodasi perspektif dan masukan dari pemerintah daerah, OPD, akademisi, pelaku usaha, petani, serta mitra pembangunan.
Wakil Bupati Luwu Utara, Jumail Mappile, S.I.P., M.Si, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan kontribusi SFITAL di Luwu Utara dalam memperkuat tata kelola dan kapasitas petani kakao di wilayahnya. “Program ini tidak hanya hadir selama lima tahun sebagai proyek sejak 2021 hingga 2025, tetapi juga sebagai mitra pembelajaran yang mendorong inovasi dan kolaborasi nyata di lapangan. Kami berharap hasil-hasil yang telah dicapai dapat dijaga keberlanjutannya oleh semua pihak, dan komitmen bersama terus diperkuat. SFITAL telah memberdayakan masyarakat Luwu Utara melalui pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kakao,” sambut beliau.

Andree Ekadinata, Direktur Program ICRAF Indonesia, mengapresiasi seluruh Kerjasama dalam kurun lima tahun terakhir ini, serta menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dan berbasis bukti dalam merancang kebijakan pertanian berkelanjutan. “Melalui SFITAL, kita belajar bersama untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, perubahan iklim, degradasi lahan, dan lainnya. ICRAF bersama Mars dan Rainforest Alliance, dengan dukungan dari IFAD, berkolaborasi dalam serangkaian kegiatan yang dimulai dengan pembentukan Kelompok Kerja Kakao Lestari Luwu Utara, guna membangun Peta Jalan Kakao Lestari secara partisipatif. Pengembangan Kurikulum Agroforestri Kakao juga dilakukan agar proses pembelajaran yang telah dijalankan bersama petani dan penyuluh di Kabupaten Luwu Utara dapat dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat umum,” ungkapnya.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah serah terima berbagai keluaran proyek kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara. Beberapa di antaranya adalah: Dokumen Roadmap Kakao Lestari, platform monitoring dan evaluasi digital, Buku kurikulum Agroforestri Kakao dan platform e-learning agroforestri kakao, serta dokumentasi praktik-praktik baik petani lainnya di lapangan.
Principal Investigator SFITAL, Dr. Beria Leimona, menyampaikan bahwa lokakarya ini menandai awal dari komitmen bersama keberlanjutan pasca berakhirnya program SFITAL, untuk menjaga kesinambungan berbagai Upaya yang telah dilakukan. “Dipenghujung kegiatan SFITAL ini, seluruh keluaran dan capaian merupakan milik bapak ibu semua, produk bersama yang dibangun secara bersama dengan melibatkan pemerintah kab. Luwu Utara,” katanya.
Sesi dialog dalam networking session menjadi ruang pertukaran gagasan yang hangat dan bermakna, menghadirkan pemateri dari Rainforest Alliance dan PT Mars, serta para penanggap yang yang terdiri dari penyuluh, farmer champion, dan dua perwakilan dari Koperasi Usaha Bersama untuk Madu Trigona Mantap dan Gula Aren Malimbu. Diskusi ini digelar untuk menggali strategi pembangunan kakao berkelanjutan di Kabupaten Luwu Utara dengan mengedepankan masukan dari berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.
Seluruh pihak yang terlibat menerima penghargaan atas kontribusi, kolaborasi, dedikasi, dan peran aktif mereka dalam mendukung keberhasilan implementasi program SFITAL serta mendorong terwujudnya sistem kakao yang berkelanjutan di Kabupaten Luwu Utara.
Bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Luwu Utara, ICRAF melalui program SFITAL menyelenggarakan Lokakarya Jejak Kolaborasi pada tanggal 15 Mei 2025 di Aula Lagaligo, Kabupaten Luwu Utara. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah (OPD), mitra pembangunan, lembaga riset, pelaku usaha, akademisi, serta kelompok tani dan penyuluh. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kolaboratif untuk memperkuat sistem pertanian kakao yang tangguh dan berkelanjutan demi masa depan kakao berkelanjutan di Luwu Utara.