Cerita

Gelar diskusi bersama: progress perkembangan penyusunan peta jalan kakao lestari di Luwu Utara

Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, melalui dinas dan instansi teknis terkait telah menjajaki potensi dan sinergi guna mendukung proses penyusunan Peta Jalan Kakao Lestari bersama ICRAF Indonesia yang berkolaborasi dengan MARS, Incorporated dan Rainforest Alliance-UTZ, sebagai mitra kunci. Kegiatan ini merupakan bagian dari program riset-aksi Sistem Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Tropis Asia atau Sustainable Farming System in Asian Tropical Landscapes (SFITAL).

Dalam konteks pembangunan berbasis komoditas, Kabupaten Luwu Utara bersama SFITAL memfasilitasi daerah dalam mengintegrasikan berbagai strategi dan program pembangunan kakao. Strategi dan program ini disusun di dinas dan instansi teknis terkait ke dalam suatu rumusan peta jalan atau roadmap pengembangan kakao berkelanjutan, berdasarkan aspirasi para pihak di Kabupaten Luwu Utara. Dukungan. Inisiatif, dan komitmen yang kuat adalah hal terpenting dalam proses penyusunan roadmap ini, dan tentunya berdasarkan posisi dan peran masing-masing dari para pihak yang terlibat.

Saat ini roadmap kakao lestari di Luwu Utara masih dalam tahapan diskusi dengan para pemangku kepentingan. Bersama dengan Kelompok Kerja Kakao Lestari, telah dilakukan serangkaian diskusi yang menghasilkan: (1) prinsip, kriteria, dan indikator kakao lestari; (2) visi bersama yang disepakati pemangku kepentingan; dan (3) strategi dan intervensi menuju pengembangan kakao lestari. Masih ada diskusi serta konsultasi publik lanjutan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2022 untuk memfinalisasi dokumen roadmap kakao lestari.

Maka sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara bersama SFITAL menggelar “Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) Peta Jalan dan Skenario Komoditas Kakao Berkelanjutan”, yang bertujuan untuk membangun kesepakatan intervensi dan aktivitas, membangun rancangan skenario, kerangka kerja monitor dan evaluasi, serta memperkenalkan rancangan awal alat bantu monitoring dan evaluasi peta jalan kakao lestari.

Dalam sambutannya, Sekda Luwu Utara Mewakili Bupati H. Armiadi menjelaskan bahwa, Luwu Utara perlu bekerja sama dalam pengembangan Penyusunan Peta Jalan dan Skenario Komoditas Kakao Berkelanjutan melalui Diskusi Kelompok Terpumpun dan mengundang berbagai pihak yang terlibat. Hal ini dilakukan agar seluruh pihak terkait berkesempatan untuk urun pemikiran dan pendapat secara aktif dan terbuka. Diskusi selama dua hari ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk membangun kesepakatan serta pemahaman bersama dalam bagaimana kelanjutan pembangunan strategi, kerangka kerja, monitoring dan evaluasi peta jalan tersebut untuk mendukung dan berkomitmen menuju kejayaan kakao di lutra. Hal ini selaras dengan program unggulan Bupati Lutra dan potensi daerah dimana perkebunan memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan daerah.

Feri Johana, peneliti Green Growth Planning and Policy Specialist di ICRAF Indonesia juga menyatakan bahwa Diskusi Kelompok Terpumpun kali ini merupakan lanjutan dari pertemuan terdahulu. Setelah mencapai kesepakatan terkait kriteria prinsip dan indikator maka perlu penyusunan strategi dan mensinergikan kesepahaman terhadap capaian dambaan. Dalam mengembalikan kejayaan kakao Luwu Utara melalui Penyusunan Peta Jalan Kakao lestari dan berkelanjutan. Perlu adanya strategi untuk koordinasi, sinergi para pihak dan pendampingan serta intervensi yang tepat. Beberapa hal dapat diupayakan dengan meningkatkan beberapa aspek, diantaranya aspek produksi, penguatan kelembagaan, dan daya saing. Seperti harapan dan aspirasi para pihak di Luwu Utara, peta jalan ini akan memandu dan membantu untuk memahami potensi-potensi dan skenario menuju kakao berkelanjutan.

Feri juga berharap, sinergi dari para pihak terkait dan komitmen bersama dapat dirumuskan dalam dua hari kedepan dari kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun ini. Serta rancangan monitoring dan evaluasi peta jalan pun akan dapat dihasilkan dan di diseminasi secara langsung.

Selama dua hari kegiatan ini berjalan secara intensif dan menghadirkan dua peneliti ICRAF Indonesia lainnya, yaitu Tania Benita dan Arga Pandiwijaya yang memaparkan mengenai progres penyusunan peta jalan kakao Lestari serta strategi dan intervensi, serta pendekatan bentang lahan dalam.

Sekretaris Daerah Lutra mewakili Bupati Lutra menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta FGD yang telah berpartisipasi aktif dan menyampaikan komitmen bersama untuk terus terlibat dalam pengembangan penyusunan peta jalan dan skenario kakao lestari. Pembelajaran, monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan guna meningkatkan, melancarkan dan mempercepat proses kesepakatan intervensi dan Penyusunan aktivitas peta jalan kakao lestari di Luwu Utara.

Kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) Peta Jalan dan Skenario Komoditas Kakao Berkelanjutan ini dilaksanakan pada tanggal 30-31 Mei 2022, bertempat di Ruang Pertemuan Command Centre, Kantor Bupati Lutra. Dihadiri oleh lebih dari 30 orang peserta, yang terdiri dari para kepala dinas terkait, kepala bidang, OPD, industri, NGO, akademisi, serta media.

Share :

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin