ICRAF Indonesia melalui Program SFITAL terus merangkul Pemerintah Kabupaten Labura untuk melanjutkan penajaman dan penetapan isu strategis dan penyusunan rencana aksi pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Terus merangkul Pemerintah Kabupaten Labura untuk melanjutkan penajaman dan penetapan isu strategis dan penyusunan rencana aksi pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, ICRAF Indonesia melalui Program SFITAL mengadakan kegiatan lokakarya untuk membahas secara teknis Penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB).
Kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya pengelolaan sawit berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak terkait. Lokakarya yang diadakan pada tanggal 11-12 Juli 2023 ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang telah dilaksanakan pada bulan Februari 2023.
Wakil Bupati Labuhanbatu Utara H. Samsul Tanjung, S.T., M.H., mewakili Bupati Labura dalam sambutannya memberikan arahan bahwa tindak lanjut isu strategis kelapa sawit tidak hanya menjadi tanggung jawab satu perangkat dinas atau OPD. Diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil berkelanjutan dan memiliki dampak positif. Kerjasama antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat akan memperkuat upaya dalam mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan.
“Melalui kerjasama yang kuat dan komitmen yang tinggi, kita dapat mencapai keberlanjutan dalam sektor kelapa sawit yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kedepannya dokumen RAD KSB ini akan menjadi pedoman dan rujukan untuk bersama kita implementasikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Labura dan meningkatkan pendapatan asli daerah,” tambah beliau.
Diskusi teknis dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek-aspek strategis dalam penyusunan RAD KSB, serta untuk memastikan bahwa rencana aksi yang disusun dapat mengarah pada pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di tingkat daerah yang disinergikan dengan rencana aksi di tingkat nasional, serta sejalan dengan agenda dan rencana pembangunan daerah.
Paparan optimis dan harapan disampaikan oleh drh. Sudarija, Kadis Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara, selaku sekretaris Tim Pokja (kelompok kerja) penyusun dokumen RAD KSB menyampaikan bahwa, selama beberapa bulan terakhir tim pokja telah aktif mengumpulkan data-data umum dan teknis yang relevan. Langkah penting ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang situasi yang ada dan mengidentifikasi potensi serta tantangan dalam pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Labura.
“Menariknya, Kabupaten Labura menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang menerima pendampingan khusus dalam penyusunan dokumen RAD KSB. Hal ini dilakukan oleh Tim ICRAF Indonesia yang menunjukkan komitmen kuat Bersama pemerintah daerah Labura yang menyadari pentingnya mengembangkan pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan,” Kata Sudarija.
Kegiatan lokakarya ini merupakan bukti nyata komitmen Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam memajukan pengelolaan kelapa sawit secara berkelanjutan, dengan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak terkait dengan dukungan dan pendampingan ICRAF Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan pengetahuan yang terkumpul, diharapkan RAD KSB yang akan disusun dapat menjadi landasan yang kuat untuk mencapai tujuan pengelolaan sawit berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.