Di Luwu Utara, kebutuhan akan peta jalan kakao sangat diharapkan. Kabupaten ini telah secara resmi menyetujui dokumen peta jalan kakao berkelanjutan yang dihasilkan program SFITAL yang menjadi pedoman strategis pelaksanaan implementasi berbagai kegiatan peningkatan produksi kakao berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menerima kunjungan kehormatan Mr. Abdelkarin Sma dan Ms Sarah Fahmida Rahman dari Internasional Fund for Agricultural Development (IFAD), selaku lembaga yang mendukung program SFITAL, ICRAF, Rainforest Alliance dan MARS, untuk mendengar secara langsung kemajuan implementasi yang sudah dijalankan serta beberapa isu dan tantangan yang ada dari berbagai stakeholder terkait dan para kelompok petani di cluster pilot program SFITAL.
Inisiatif yang telah dikembangkan oleh ICRAF, bersama Rainforest Aliance dan MARS terus mendapatkan dukungan dan komitmen penuh dari Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang diharapkan dapat meningkatkan mutu produksi buah kakao yang berkualitas dan berkelanjutan, karena Pemda bertugas untuk memastikan bahwa peta jalan yang telah disepakati bersama dilaksanakan sebagaimana mestinya dan bersinergi untuk mewujudkan kesejahteraan penghidupan petani.
Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas komoditas kakao, namun Pemerintah Daerah Luwu Utara juga turut mendukung pelaksanaan program SFITAL dalam meningkatkan pengetahuan dan kapasitas para petani untuk agroforestri kakao, yaitu melalui pelatihan kepada para penyuluh Pertanian dan Kelompok tani di cluster target program SFITAL.
“Koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Luwu Utara adalah langkah penting, karena melalui dokumen Peta Jalan Kakao Berkelanjutan, SFITAL telah mengeluarkan kerangka pendukung strategis berbasis penelitian, melaksanakan berbagai pelatihan, serta pendekatan model agroforestri kakao, dan beberapa perencanaan proyek yang cukup luas. Kunjungan kami selain ingin mengetahui apa saja yang sudah dilakukan dari para petani namun juga ingin mengetahui permasalah yang ditemui. Khususnya mengenai Agroforestri kakao dan tanaman pendamping lainnya, yang bermanfaat untuk diterapkan di kebun kakao. Serta kebutuhan pemasaran yang kita bisa capai di masa depan”, ungkap Abdelkarim Sma, IFAD.
Bupati Luwu Utara dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasihnya kepada SFITAL yang terus merangkul para petani binaan dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusianya, baik petani laki-laki juga perempuan.
“Pemerintah Kabupaten Luwu Utara memiliki program unggulan BISA Bersaing, yakni peningkatan daya saing daerah, Meliputi : pengembangan padi sawah berkelanjutan, sagu abadi, kakao lestari dan kopi berkualitas. Kakao merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari penghidupan masyarakat Luwu Utara. Tanpa inovasi yang membantu kapasitas petani (terutama dalam konteks peningkatan produktivitas, pengelolaan lahan yang lebih baik dan pendanaan organisasi petani) akan sulit menjamin keberlanjutan sektor kakao”, kata Bupati
Betha Lusiana, peneliti ICRAF Indonesia dan koordinator proyek SFITAL juga menyampaikan bahwa kunjungan IFAD ke Luwu Utara juga sekaligus akan melihat langsung sejauh mana implementasi dilakukan di lapangan, khususnya program Kebun Belajar Agroforestri Kakao dan kebun pembibitan kakao, serta mendengarkan secara langsung hasil pembelajaran dari beberapa stakeholder yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) dan beberapa Kelompok Tani binaan.
“Dengan langkah bersama kita hari ini, dapat mentransformasi praktik kakao yang dapat menjawab kebutuhan di masa depan. Peta Jalan yang disusun sampai Tahun 2045, tidak berhenti di saat Program SFITAL berakhir. Tapi transformasi praktik kakao membutuhkan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, tidak hanya pada pemerintah, tapi juga di tingkat petani, industri, universitas, media maupun lembaga lainnya. Saya mengajak kepada semua pihak untuk bersepakat dan berkomitmen untuk mengimplementasikan apa yang telah disusun dalam Peta Jalan Kakao Lestari. Peta platform pembangunan danpengembangan kakao lestari”, pesan Bupati Luwu Utara.
Dokumen Peta Jalan Kakao Berkelanjutan ini telah disetujui pada Oktober 2022 dalam acara Seminar Nasional Kakao Berkelanjutan yang juga secara formal diresmikan oleh Ibu Bupati Luwu Utara, Hj. Indah Putri Indriani, S.IP., M.Si. yang memasuki tahap pelaksanaan di tahun 2023 ini.