SFITAL berkolaborasi bersama Pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dalam menghasilkan produk publikasi yang berkontribusi dalam penyebarluasan pemahaman dan penerapan pengetahuan dalam mengelola kebun, terutama pengembangan kakao dan kelapa sawit berkelanjutan, serta meningkatkan akses terhadap pasar global melalui kemitraan petani, pemerintah, dan sektor swasta.
Adopsi terhadap praktik pertanian baik dan inovasi terus didorong dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Upaya ini diharapkan agar sektor pertanian berkelanjutan di Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, lingkungan, dan pendapatan ekonomi daerah.
Title: | Dulu Ragu, Kini Menghasilkan: Cerita Intercropping Sawit dan Non-Sawit. Cerita Petani Sawit No. 5 |
Author: | Muhammad Safii, Mukti Fajar Sidiq, Tikah Atikah |
Year: | 2025 |
Call Number: | LE00507-25 |
Abstract: |
|||||||
Banyak petani beranggapan bahwa menanam tanaman sela di kebun sawit menghasilkan (TM) tidak bermanfaat karena sawit akan mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Pengalaman petani di Desa Terang Bulan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, menunjukkan tanaman durian dan pisang memang berhenti berproduksi setelah sawit berumur di atas 10 tahun, sehingga sebagian petani enggan mencoba intercropping. Namun, analisis tim SFITAL bersama penyuluh mengungkap bahwa kegagalan tanaman sela lebih disebabkan kurangnya pemeliharaan, seperti pemupukan dan pengendalian gulma maupun hama. |
|||||||
File: |
|||||||
|
SFITAL merupakan program riset aksi pertanian berkelanjutan di dua negara: Indonesia dan Filipina
Copyright © 2021 SFITAL. All right reserved