SFITAL berkolaborasi bersama Pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dalam menghasilkan produk publikasi yang berkontribusi dalam penyebarluasan pemahaman dan penerapan pengetahuan dalam mengelola kebun, terutama pengembangan kakao dan kelapa sawit berkelanjutan, serta meningkatkan akses terhadap pasar global melalui kemitraan petani, pemerintah, dan sektor swasta.
Adopsi terhadap praktik pertanian baik dan inovasi terus didorong dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Upaya ini diharapkan agar sektor pertanian berkelanjutan di Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, lingkungan, dan pendapatan ekonomi daerah.
Title: | Study on Policy and regulation for sustainable cocoa in Indonesia |
Author: | Mohamad Syaban, Suyanto and Aulia Perdana |
Year: | 2021 |
Call Number: | RP00284-21 |
Abstract: |
|||||||
In Indonesia, cocoa is one of the most prioritized commodities for trade and supplies the world's demand. The focus on the process of cocoa cultivation generates quality cocoa. The data from the Indonesia Statistics Agency (BPS) in 2019 recorded that cacao production in Indonesia exceeded 785 thousand tonnes and positioned fifth, after palm oil, rubber, coffee, and coconut1. Internationally, Indonesia is the third-largest cocoa producer after Ivory Coast and Ghana (Effendy et al., 2013; Effendy et al., 2015). |
|||||||
File: |
|||||||
|
SFITAL merupakan program riset aksi pertanian berkelanjutan di dua negara: Indonesia dan Filipina
Copyright © 2021 SFITAL. All right reserved