Publikasi

SFITAL berkolaborasi bersama Pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dalam menghasilkan produk publikasi yang berkontribusi dalam penyebarluasan pemahaman dan penerapan pengetahuan dalam mengelola kebun, terutama pengembangan kakao dan kelapa sawit berkelanjutan, serta meningkatkan akses terhadap pasar global melalui kemitraan petani, pemerintah, dan sektor swasta.

Adopsi terhadap praktik pertanian baik dan inovasi terus didorong dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Upaya ini diharapkan agar sektor pertanian berkelanjutan di Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, lingkungan, dan pendapatan ekonomi daerah.

C
Title: Kakao Berkelanjutan untuk Luwu Utara: Strategi dan Rencana Kegiatan Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL)
Year: 2021
Number of Pages: 4
Call Number: PB00191-21

Abstract:

Saat ini, permintaan akan biji kakao di Indonesia telah melampaui kemampuan petani untuk memasoknya. Dalam berbagai kasus yang ditemui di Indonesia, produksi biji kakao secara perlahan namun pasti telah menurun secara signifikan. Penurunan ini diduga disebabkan oleh praktik pertanian tidak berkelanjutan, dimana hulu permasalahannya terletak pada penanggulangan hama dan penyakit, peningkatan produktivitas, tata guna lahan dan penghidupan petani. Hal yang sama juga ditemukan di Kabupaten Luwu Utara.

Lewat serangkaian diskusi dan konsultasi, SFITAL menyampaikan rencana kegiatan, hasil dan capaian yang akan diimplementasikan bersama oleh ICRAF, Rainforest Alliance dan MARS untuk mewujudkan kakao berkelanjutan di Luwu Utara. Dokumen ini memaparkan rencana kegiatan yang akan kami lakukan, beserta kaitannya dengan kondisi bentang alam Luwu Utara yang ditinjau dari sudut pandang penyediaan jasa lingkungan dan produksi kakao.

Kegiatan-kegiatan SFITAL akan kami lakukan di tingkat kebun dan di tingkat bentang alam, dengan melibatkan berbagai pihak. Kami akan menyertakan petani, kelompok tani, perangkat desa dan Pemerintah Kecamatan, serta para penyuluh, pedagang, pengumpul, pelaku usaha kakao, organisasi perangkat daerah terkait serta pemangku kepentingan yang relevan dengan pengembangan kakao di Luwu Utara.

File:

  File Size Description
file type <7322 KB Softcopy